Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 19 Maret 2013

Bermain Drum Kosong

Pada tw ga maen drum kosong gimana? Maen drum kosong tuh gini maksudnya maen drum tanpa menggunakan drum yang sebenarnya (kaya ngayal maen drumnya). Ini sebenarnya cara yang ga patut untuk ditempuh kalo pengen maen drum secara serius. Soalnya “feel”nya maen drum yang sebenarnya ga bakalan dapet, tapi apa daya kalo yang pengen maen drum nasibnya kaya aku ga sanggup beli drum.

Hal-hal yang dibutuhkan untuk bermain drum kosong :

* Stik Drum
* Sesuatu yang bisa dijadiin alat-alat pengganti drum kit
* Lagu atau pelajaran yang ingin dipelajari

Sekarang kita bahas satu-satu ya, bahas yang stik dulu deh. Ini alat yang mungkin wajib dimiliki sama semua drummer, soalnya kalo maen di studio misalnya ga ada bawa stik. Hasilnya nyewa stik drum deh ma yang punya studio, alhasil uang studio nambah ya tak?

Sebenarnya kalo mau maen drum kosong sih ga perlu pake stiknya juga ga terlalu masalah, tapi bagiku maen drum tanpa pake stik rasanya gimana gitu. Aku juga dulu awal-awalnya maen drum ga pake stik kok, mulai agak serius baru ngerasa stik tuh butuh banget baru dibeli dan dijaga baek-baek. Bagiku stik yang bagus tuh harus panjang yang adalah sekitar 45-50 cm, soalnya kalo agak pendek, mau maen beat cepat jadi susah. Trus stik yang ga kopong, mau tahu kopong apa ga gimana caranya? Pas mau ngebeli stiknya pukul kedua stik kalo suaranya agak nyaring tuh artinya kopong.

Trus kita bahas masalah alat yang bisa diganti jadi drum kit. Kalo snare drum, atau mw latihan sticking biasa pake stick trus maenin di lantai. Soalnya lantai agak mirip sifatnya dengan snare drum, pas kita mukul dia mantul lagi. Jadi agak enak kalo misalnya kita mau latihan paradidle atau apalah yang tekniknya untuk snare drum. Nah kalo untuk tom-tom, aku biasanya pake bantal, soalnya sifatnya juga kaya tom-tom. Agak susah mantul kalo dipukul. Kalo masalah hi-hat dan cymbal yang agak susah, kalo aku biasa mukul angin (aka mukul angin).

Masalah lagu atau pelajaran drum yang harus kita pelajari itu bisa kita download atau bisa kita pake buku latihan drum yang banyak dijual di toko buku. Kalo aku sih biasanya ngikutin lagu, sama kaya aphitoojuddy kalo lagi di lab, kami berdua kaya orang gila latihan lagu, tapi akhirnya asik sendiri, ga perduli deh sama orang. Oiya, satu tambahan, kalo latihan bawa metronome. Aku ga pernah maen make metronome jadi sering temponya ngawur. Hari ini, temponya segini besok latihan bisa beda lagi. Trus, jiwai lagu yang dimaenin. Itu berlaku sangat, karena dengan menjiwai lagu kita bisa memasukkan fill ke dalam lagunya jadinya lagunya indah dan menarik untuk didengar.

Begitulah sepintas mengenai pengetahuan drumku yang sedikit ini. Soalnya dari tadi pengen banget ngeposting mengenai drum di blogku.

Okay, that’s all for today.

http://laptopdrum.blogspot.com/2010/05/bermain-drum-kosong.html

Asal Usul Drum

Beduk yang dipukul dengan irama tertentu memang memarakkan malam takbiran. Bunyi beduk dihasilkan dari getaran pada tarikan selaput (membran); karena itu ia diklasifikasikan sebagai membranofon. Ada pula yang memasukkannya dalam kategori perkusi kulit, sekelompok dengan gendang, rebana, tambur, tifa, dll. Untuk mudahnya, kemudian perkusi kulit disebut sebagai drum.
Ada begitu banyak jenis drum tradisional, karena budaya yang berbeda menciptakan bentuk dan bahan drum yang berbeda pula. Ada yang jangkung, gemuk, bersisi satu atau dua, misalnya, tabla dan dholak dari India, atau taiko dari Jepang.

Alat musik yang biasanya dipukul (dengan tangan atau stik) itu, ada yang berbunyi khas justru bila diusap, maka namanya friction drum. Ada pula yang begitu dangkal "tubuh"-nya sehingga tidak dapat bertindak sebagai resonator suara, disebut frame drum. Misalnya tamborin.
Frame drum dimainkan orang di Timur Tengah kuno (khususnya kaum wanita), Yunani, dan Roma, selanjutnya menyebar ke Eropa Tengah. Bentuknya beragam mulai bulat, segi delapan, bujur sangkar, dll. Terkadang ditambah senar atau kerincingan di pinggir. Ada pula rattle drum, drum dua sisi dengan biji digantung di kanan-kiri yang ada di India dan Tibet.

Bagaimana kisah lahirnya drum? Manusia di peradaban awal memiliki kebiasaan memukul-mukul benda sekitarnya untuk mengekspresikan kegembiraan, misalnya saat berhasil menangkap binatang buruan.
Dalam ekskavasi di berbagai wilayah di dunia ditemukan drum tertua dari masa neolitikum. Misalnya, yang di Moravia diduga dari tahun 6000 SM. Bentuknya amat sederhana berupa sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit reptil atau ikan. Alat itu dibunyikan dengan cara ditepuk.
Pada masa peradaban berikutnya, muncul drum kayu dengan kulit binatang. Stik pukul pun mulai dipakai. Ini ditunjukkan oleh artefak dari Mesir kuno (4000 SM).

Tahun 3000 SM dikenal frame drum raksasa di kalangan bangsa Sumeria kuno dan Mesopotamia. Selanjutnya, drum "menggelinding" ke Afrika dan Yunani sekitar tahun 2000 SM.
Drum serupa jam pasir tampak pada relief Bharhut, relief candi India tertua, dari abad 2 SM. Pada masa bersamaan drum muncul di Romawi. Bahakan Romawilah yang pertama kali menggunakan drum sebagai pengobar semangat pasukan perang.

Tahun 600-an Persia mengenal genderang pendek dari tanah liat. Lalu genderang itu mulai dibuat dari logam, terkadang kayu. Genderang itu pun menyebar ke Eropa, Afrika, dan Asia. Karena dibuat dari tembaga dan berbentuk ketel sup, namanya pun jadi kettle drum atau timpani.
Abad XIII timpani menunjukkan peran penting dalam musik Eropa. Karena bunyi gemuruhnya bak geledek, sekitar dua abad kemudian bangsa Inggris juga memanfaatkan timpani di bidang ketentaraan. Gunanya sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan membuat musuh grogi.
Saat menjelajah dunia tahun 1500 bangsa Eropa membawa drum ke Amerika. Maka, cara pakai bangsa Inggris pun menyebar.

Tak ayal tahun 1800-an pasukan militer di berbagai negara mulai mempelajari dan menggunakan drum dalam pasukan. Malah ada terobosan baru berupa parade musik pasukan drum band tahun 1813 di Rusia. Inilah salah satu tonggak munculnya drum band.
Keinginan memperkaya musik drum sudah ada sejak 1550. Namun, baru tahun 1935 para pencinta musik di AS mewujudkannya. Drum pun tak lagi muncul tunggal. Seperangkat drum biasanya terdiri atas genderang bas, genderang senar, genderang tenor, dan simbal. Malah tahun 1970-an muncul drum listrik, yang kualitas bunyinya tak beda dengan gendang, timpani, atau drum akustik.
(int, dec 2000)

http://laptopdrum.blogspot.com/2010/05/asal-usul-drum-asal-usul-drum-by-franky.html

Senin, 18 Maret 2013

SARAN AWAL BERMAIN DRUM

 I. Selalu menggunakan EAR PLUG (penutup telinga) guna melindungi telinga dari kerusakan dan selalu gunakan pada saat latihan dan tampil. Sekarang banyak pemain drum yang telah mengidap penyakit tinnitus (kuping mendengung) dan sampai sekarang obatnya masih belum ada. Sayangilah pendengaran anda.

II. Biasakan menggunakan METRONOME setiap kali berlatih sehingga tempo anda senantiasa stabil.

III. Bermainlah dengan RILEKS, jangan tegang dan jangan membuang-buang tenaga, tidak ada gunanya.

IV. Selalu menyiapkan STICK sendiri lebih dari satu pasang jika ingin tampil.

V. Jangan terlalu CEPAT PUAS dengan ilmu yang telah anda dapat. Cobalah menambah ilmu lagi dengan cara belajar dari guru drum yang berbeda atau dari teman anda yang lebih berpengalaman.

VI. Jangan terlalu FANATIK pada satu atau dua aliran lagu saja, hal inilah yang dapat menghambat kreatifitas pemain dan membuat permainan anda menjadi monoton dan membosankan. Cobalah berbagai macam aliran musik dan usahakan anda dapat memainkan seluruh aliran musik yang ada.

VII. Dalam permainan drum harus melibatkan FEEL atau dengan kata lain harus benar2 dirasakan, jangan asal pukul dan jangan pernah berpikiran bahwa semakin keras pukulan semakin bagus. Itu salah! Dan juga jangan berpikir bahwa semakin cepat anda bermain semakin hebat. Tidak juga, kekerasan dan kecepatan tidak ada sangkut pautnya dengan musikalitas.

VIII. Selalu berlatih dari TEMPO yang lambat dan jika sudah sangat terbiasa, tingkatkan temponya perlahan-lahan. Anda harus belajar berjalan dulu baru bisa lari.

IX. DENGARKAN pada musisi lainnya, jangan hanya terfokus pada diri sendiri, dengarkan yang lain.

X. Jadilah pemain drum yang KREATIF, beri variasi pada setiap permainan drum yang anda dapat. Karena drum masih merupakan sesuatu yang 'baru', masih banyak variasi baru yang bisa anda dapatkan.

XI. Sebelum bermain drum usahakan melakukan pemanasan tubuh minimal 5 menit dan dianjurkan dibiasakan baik latihan ataupun manggung. Penting!


http://laptopdrum.blogspot.com/

Jumat, 15 Maret 2013

150 drummer terbaik dunia

 

 

 

 

 

 

67 Votes


Tentunya  urutan drummer terbaik ini berdasarkan  subjektivitas, dan masing-masing kita memiliki penilaian yang berbeda tentang drummer terbaik ini. Jika agan tidak setuju dengan daftar ini, itu sah-sah saja. :D

1. Neil Peart (Rush)
2. John Bonham* (Led Zeppelin)
3. Keith Moon* (The Who)
4. Carl Palmer (ELP)
5. Ginger Baker (Cream)
6. Terry Bozzio (Frank Zappa)
7. Bill Bruford (Yes, King Crimson)
8. Hal Blaine (Session man)
9. Ian Paice (Deep Purple)
10. Mike Portnoy (Dream Theater)

11. Dave Lombardo (Slayer)
12. Danny Carey (Tool)
13. Ringo Starr (The Beatles)
14. Carmine Appice (Vanilla Fudge)
15. Earl Palmer (Session man)
16. Benny Benjamin* (Funk Brothers)
17. Jeff Porcaro* (Toto)
18. Stewart Copeland (The Police)
19. Tommy Aldridge (Ozzy Osbourne)
20. Bernard Purdie (Session)
21. Bill Ward (Black Sabbath)
22. Steve Smith (Journey)
23. Mitch Mitchell (Jimi Hendrix)
24. David Garabaldi (Tower Of Power)
25. Mike Shrieve (Santana)
26. Ainsley Dunbar (Jeff Beck)
27. Cozy Powell* (Rainbow)
28. Nicko McBrain (Iron Maiden)
29. Carter Beauford (Dave Matthews)
30. Tim Alexander (Primus)
31. Roger Taylor (Queen)
32. Matt Cameron (Soundgarden)
33. Zigaboo Modeliste (The Meters)
34. Phil Collins (Genesis)
35. Al Jackson* (The MGs)
36. Vinnie Paul (Pantera)
37. Topper Headon (The Clash)
38. Lars Ulrich (Metallica)
39. Jimmy Chamberlain (Smashing Pumpkins)
40. Bobby Jarzombeck (Rob Halford, Iced Earth)
41. Rod Morgenstein (Dixie Dregs, Winger)
42. Gene Holgan (Death, Strapping Young Lad)
43. Martin Lopez(Opeth)
44. Simon Phillips (Toto)
45. Mike Giles (King Crimson, Giles, Giles & Fripp )
46. Max Weinberg (Springsteen)
47. Alex Van Halen (Van Halen)
48. Jon Theodore (Mars Volta, One Day As A Lion)
49. Brian Downey (Thin Lizzy)
50. Gavin Harrison (Porcupine Tree, session man)
51. Alan White (Yes)
52. Nick Menza (Megadeth)
53. Phil Ehart (Kansas)
54. Mark Zonder (Fate’s Warning)
55. Nick Mason (Pink Floyd)
56. Jaki Liebezeit (CAN)
57. Scott Travis (Judas Priest)
58. Virgil Donati (Planet X)
59. Jim Gordon (Derek And The Dominoes)
60. Ron Bushy(Iron Butterfly)
61. Richard Allen (Funk Brothers)
62. BJ Wilson* Procul Harum)
63. Chad Wackerman (Zappa)
64. Ralph Humphrey (Mothers Of Invention)
65. Josh Freese (A Perfect Circle, Desert Sessions)
66. Jojo Mayer (Nerve, session man)
67. Brann Dailor (Mastodon)
68. Clive Burr (Iron Maiden)
69. Christian Vander (Magma)
70. Dennis Thompson (MC5)
71. John French (Captain Beefheart)
72. John Weathers (Gentle Giant)
73. Steve Shelley (Sonic Youth)
74. Pat Mastelotto (King Crimson)
75. Greg Bissonette (David Lee Roth, session man)
76. Mick Fleetwood (Fleetwood Mac)
77. Mike Mangini (Extreme)
78. Larry Mullen Jr. (U2)
79. Clive Bunker (Jethro Tull)
80. Tomas Haake (Meshuggah)
81. Jabo Starks (James Brown, session man)
82. Brian Mantia (Primus)
83. Scott Rockenfield (Queensryche)
84. Phil Taylor (Motörhead)
85. Vinnie Appice (Dio, session man)
86. Fred Coury (Cinderella)
87. Travis Barker (Blink 182)
88. Phil Selway (Radiohead)
89. Randy Castillo (Ozzy Osbourne)
90. Zak Starkey (The Who, Oasis)
91. Charlie Watts (Rolling Stones)
92. Dave Grohl (Nirvana)
93. Tommy Lee (Motley Crue)
94. Jose Pasillas (Incubus)
95. Ron Wilson* (Surfaris)
96. John Densmore (The Doors)
97. Chester Thompson (Santana)
98. Matt Johnson (Jeff Buckley)
99. Van Romaine (Steve Morse)
100. Sandy Nelson (solo)
101. Steven Adler (Guns N’ Roses)
102. Butch Trucks (Allman Brothers Band)
103. Jon Hiseman (Colosseum)
104. Robert Wyatt (Soft Machine)
105. Jay Lane (Colonel Claypool’s Frog Brigade)
106. Mickey Hart (Grateful Dead)
107. Bill Kreutzmann (Grateful Dead)
108. Pierre Moerlen (Gong)
109. Derek Roddy (Hate Eternal)
110. Charlie Benante (Anthrax)
111. Thomas Pridgen (The Mars Volta)
112. Chris Pennie (Dillinger Escape Plan)
113. Taylor Hawkins (Foo Fighters)
114. Dominic Howard (Muse)
115. Sean Kinney (Alice In Chains)
116. Pick Withers (Dire Straits)
117. Lee Kerslake (Uriah Heep)
118. Sib Hashian (Boston)
119. Richard Christy (Death, Iced Earth)
120. Kris Myers (Umphrey’s McGee)
121. Pat Torpey (Mr Big)
122. Leonard Haze (Y&T)
123. Hellhammer (Mayhem)
124. Jon Fishman (Phish)
125. Allan Aucoin (Disco Biscuits)
126. Dave Abbruzesse (Pearl Jam)
127. Jason Rullo (Symphony X)
128. Morgan Carlson (Protest The Hero)
129. Jeff Campitelli (Joe Satriani)
130. Nick Barker (Dimmu Borgir)
131. Ray Herrera (Fear Factory)
132. Flo Mounier (Cryptopsy)
133. Igor Cavalera (Sepultura)
134. Jack Irons (Pearl Jam)
135. Paul Bostaph (Slayer)
136. Dean Castronovo (Journey)
137. Stanton Moore (Galactic)
138. Blake Richardson (Between the Buried and Me)
139. Jason Bonham (UFO)
140. Chad Smith (Red Hot Chilli Peppers)
141. Kenny Aronoff (Session man)
142. David Silveria (Korn)
143. Bobby Elliot (The Hollies)
144. Roger Hawkins (Arethra Franklin)
145. Greg Errico (Sly And The Family Stone)
146. Stephen Perkins (Jane’s Addiction)
147. Jim Keltner (Session man)
148. Nick D’Virgilio (Spock’s Beard)
149. Phil Rudd (AC/DC)
150. Brad Wilk (Rage Against The Machine)

Bagian-bagian Drumset


Drum terdiri dari bermacam-macam alat yang menjadi satu kesatuan. Pada bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Berikut kita bahas mengenai bagian-bagian dari drum dan fungsinya :

Snare

Snare merupakan unsur yang paling vital dalam drum, karena snare merupakan bagian penentu dalam menentukan ketukan dalam bermain drum. Snare pun terdiri dari berbagai variasi ukuran antara 10” hingga 15”. Pada snare terdapat bagaian yang sangat penting yaitu snare wire/stainer yang terdapat di bawah snare. Jika kita memukul sisi atas pada drum, maka stainer yang di rapatkan pada bawah snare akan berintraksi yang mengasilkan bunyi yang sangat nyaring.

Jenis-jenis Snare :

- Snare biasa, berukuran 5 ½” – 6 ½ ” mengeluarkan nada atau tone yang sedang

- Snare ukuran tebal ,berukuran 7”-8” mengeluarkan nada atau tone yang deep.

- Snare berukuran tipis mempunyai 2 jenis :

1. Piccolo snare drum berukuran 4 “-4 ½ “ ( Metal atau brass).

Yang berukuran 3 ½ “ –4” terbuat dari wood atau kayu.

2. Soprano snare drum tipis nya sama dengan Piccolo tetapi diameternya lebih kecil (Piccolo 14”, Soprano 12”-13”).

Sekarang muncul snare drum-snare drum yang berukuran kecil seperti small tom ( 12”, 10”, bahkan 8”).

Bass Drum

Pada awalnya digunakan bass drum yang di pakai dalam marching band ( ukuran 26”, 28”, ). Pada dewasa ini di gunakan bass drum berukuran 24”( musik rock), 22” , 20”, 18”, bahkan ada yang 14”.

Bass drum adalah bagian dari drum yang merupakan bagain yang sangat vital dari drum. Karena bass drum mempunyai fungsi yang hampir sama dengan snare drum, yaitu sebagai penentu ketukan dalam kita bermain . Bass drum biasanya dimainkan oleh kaki kanan kita (standar) atau bisa juga dimainkan oleh kedua kaki kita (tergantung kebutuhan). Dalam memainkian bass drum kita dibantu oleh alat yaitu pedal.

Tom-Tom

Tom-tom pada drum merupakan kelengkapan pada drum set, dimana drummer dapat lebih leluasa mem-variasikan pukulan.Tom-tom baru muncul pada decade 30-an; pada awalnya tidak bisa di tuning. Tom-tom terdiri dari bermacam-macam ukuran dan bahan yang berbeda. Biasanya tom-tom terbuat dari kayu maple atau birch. Dalam drum set standar, tom-tom di bagi menjadi 3 bagian :

- Small tom-tom 1

- Small tom-tom 2

- Large tom-tom atau floor tom

Tom-tom Drum mempunyai ukuran yang ber-variasi : 6”, 8”, 10”, 12”, 13”, 14”, 15”, 16”, 18”, 20”.

Pada drum kita tidak boleh melupakan salah satu unsur yang sangat penting yaitu cymbal. Cymbal terbagi dalam berbagai bagian :

1. Hi-Hat Cymbal

Hi-hat merupakan 2 lempengan cymbal yang di gabungkan menjadi satu bagian. Biasanya kedua bagian itu mempunyai ukuran yang sama, tapi bagi beberapa drummer mereka lebih senang memakai hi-hat yang berbeda ukuran. Fungsi dari hi-hat sangat penting sekali, sebab hi-hat mempunyai peranan mengatur tempo/waktu dalam permainnan. hi-hat mempunyai ukuran 10”, 13” 14”, dan 15”. Pada jaman dulu drummer belum mengenal hi-hat , tetapi “Low boy “ ( letaknya di bawah ). Hi-hat muncul pada pertengahan decade 20-an ( dikatakan hi-hat karena bentuknya seperti topi tinggi ). Sekarang muncul juga remote hi-hat, yaitu hi-hat yang menggunakan kabel.

2. Ride Cymbal

Ride cymbal mempunyai fungsi yang sama dengan hi-hat, yaitu sebagai iringan atau rhythm. Dalam satu drum set , biasanya ride cymbal hanya satu sedangkan jenis cymbal lainnya ada banyak . ride cymbal mempunyai ukuran 18”-26”.


3. Crash cymbal

Crash cymbal berfungsi sebagai variasi dalam permainan. Biasanya kita memukul crash cymbal pada waktu-waktu tertentu ( fill-in ). Crash cymbal mempunyai ukuran 15”,16”, 17”, 18”, 19”, 20” dan 22”. Crash cymbal berukuran lebih tipis dari pada ride cymbal. Jenisnya antara lain dark crash, power crash, light crash, medium crash, thin crash, ride crash, flat crash, dll.











4. Splash cymbal


Splash cymbal mempunyai fungsi yang sama dengan crash cymbal. Tetapi Splash cymbal mempunyai ukuran yang lebih kecil , dan ukuran splash cymbal 6”, 8”, 10”, dan 12”.








5. China cymbal


China cymbal mempunyai fungsi yang sama dengan crash cymbal, tetapi china cymbal mempunyai bentuk yang berbeda . China cymbal mempunyai bentuk seperti cymbal yang di balikan. China cymbal mempunyai ukuran yang bervariatif yaitu antara 8” sampai 20”. China cymbal di ciptakan karena pengaruh dari musik China.







6. Bell cymbal

Bentuk dan ukurannya seperti splash cymbal, hanya ukurannya jauh lebih tebal.










7. Sizzle cymbal

Mempunyai paku keling di bagian tepi cymbal, sehingga menghasilkan suara desis yang panjang ,kemudian muncul pula sizzle hi-hat. Lalu ada usaha lain untuk menghasilkan desis yaitu dengan memasang rantai pada cymbal. Dewasa ini sizzle cymbal sudah langka.













HARDWARE DRUM

Pada strukutur drum keseluruhan , kita tidak boleh melupakan keberadaan hardware drum. Dimana hartware drum terdiri dari berbagai bagian yaitu :

- Hi-hat stand

Hi-hat stand berfungsi sebagai tempat meletakan hi-hat cymbal. Biasanya pada hi-hat pedal terdapat pedal yang berfungsi sebagai kontrol dari hi-hat cymbal yang terdiri dari 2 buah cymbal ini.






- Snare Stand

Snare stand berfungsi sebagai tempat meletakan snare, snare stand biasanya mempunyai sifat yang mudah di pindah-pindah, agar dalam bermain drum kita dapat dengan leluasa memindah-mindahkan posisi snare sesuka kita.




- Cymbal stand

Cymbal stand berguna untuk tempat menggantungkan cymbal , sifat cymbal stand juga mudah di pindah-pindahkan, agar kita dapat dengan leluasa memindah-mindahkannya.




- Tom Holder

Tom holder berguna untuk tempat meletakan tom-tom. Dasar tom holder biasanya tertempel pada bagian atas bass drum.





- Pedal

Pedal drum berfungsi sebagai pemukul pada bass drum. Pedal di gerakan dengan kaki kanan dengan cara menginjak –injak pedal seiring dengan irama lagu. Pedal drum terbagai dalam 2 jenis, yaitu single pedal dan double pedal. Pedal drum di ciptakan oleh Ludwig sekitar tahun belasan.





- Trones

Trones berfungsi sebagai tempat duduk drummer. Trones mempunyai bentuk jok yang bulat dan mudah di putar-putar agar si pemain mudah mengatur posisi dalam bermain. Sekarang muncul trones dengan bentuk seperti sadel vespa, bahkan di lengkapi dengan sandaran .



- Muffler

Di cepitkan pada rim, untuk meredam sustain. Bagian yang lunak (gabus, busa) menempel/ menekan head.

- Adaptor

Untuk merangkaikan cymbal holder, tom-tom holder, dan lain-lain, pada cymbal stand, hi-hat stand, dan lain-lain.

- Octoband

Berbentuk tabung panjang, salah satu sisinya (atas) diberi head. Ukuran diameternya 6” atau 8 “. Dalam drum set, biasanya digunakan antara4 sampai 8 buah octoband dengan tuning yang berbeda. Ada pula yang menyebutnya octodrum.

- Gong Drum

Ukuran diameternya lebar 20”, dipasang seperti tom dengan stand. Tuningnya rendah tampa peredam. Alat ini hasil kreasi drummer Billy Cobham.

- Cowbell & woodblock

Cowbell lazim digunakan dalam drumset. Selain cowbell, tambourine juga banyak dipasang pada drumset. Beberapa drummer ada yang memasang cowbell di bawah drum dan diminkan dengan menggunakan pedal.

Banyak drummer yang menambahkan drumset mereka dengan berbagai macam asesories, terutama dengan alat musik tradisional ( lebih-lebih sejak decade 90-an muncul era “world beat” atau “world music”).

Dalam kemajuan tehnologi, muncul alat-alat musik elektronik selain ada elektronik drumset ( yang kemudian di lengkapi dengan midi-system). Ada pula trigger yang dapat mengubah warna suara tom-tom, snare, cymbal menjadi seperti suara yang kita inginkan. Bahkan bias diatur dengan nada, sehingga tak ubahnya seperti alat musik bertangga nada.


http://raleopa-q.blogspot.com/2011/11/bagian-bagian-drum-set.html#.UUNdvVmcUqM

Jadilah Drummer Mahal

Mana yang benar: membabat fill seperenambelas pada bagian menuju chorus pertama, atau lebih santai dengan fill aksen seperdelapan? Mana yang benar: memainkan karakter groove yang sama pada setiap verse lagu secara berulang-ulang atau membedakan part drum pada verse 1 & verse 2 dengan sedikit sinkopasi? Mana yang benar: bermain rapat dengan metronome atau bermain loose agar lebih berayun?
Jika pertanyaannya “Mana yang benar”, maka jawabannya: “Semuanya benar”. Karena pilihan manapun yang diambil, lagunya akan tetap menjadi sebuah lagu. Ketukan drumnya akan tetap mampu mengiringi lagu tersebut. Jika pertanyaannya “Mana yang lebih baik”, maka disini berperan “taste” masing-masing drummer dalam menjawab.
Taste” atau sebut saja gaya/karakter/kecenderungan setiap drummer akan berbeda. Tidak ada isi dua kepala yang sama persis, begitu pula “taste” para drummer. Mirip mungkin, namun tidak identik. Disinilah pembeda drummer “mahal” dan drumer “biasa-biasa saja”. Drummer yang mahal akan senantiasa merasakan kebutuhan lagu sebagai prioritas dalam menentukan aransemen part drum-nya. Ia akan memberikan sentuhan-sentuhan yang diperlukan untuk mempercantik lagu yang ia bawakan. Bisa saja beat yang dimainkan seorang drummer mahal adalah beatsuper duper simpel, namun ia membuat lagu lebih bernyawa. Coba perhatikan permainan Ari Ayunir dalam “Salah” & “Bagaikan Langit” (potret). Sulitkah beat drum pada lagu-lagu itu? Tidak. Tapi dengan beberapa penempatan fill yang unik, jelas dapat dirasakan kejelian & kreatifitas (baca: “taste”) Ari Ayunir dibelakang struktur beat drum pada lagunya.
Sementara drummer biasa-biasa saja cenderung memutuskan dengan sembrono apa yang akan ia berikan kepada lagunya. Jangan salah, urusan “taste” tidak ada hubungannya dengan teknik. Drummer berteknik tinggi yang mampu memukul 1000 not dalam 10 detik belum tentu mampu menakar / menimbang apa yang sebenarnya dibutuhkan sebuah lagu. Ibarat seorang koki mengatur resep, tugas terpenting seorang drummer adalah mengatur “nafas” lagu. Koki yang memberi terlalu banyak garam bukanlah koki yang hebat, walaupun ia mampu membuat masakan tersulit didunia sekalipun. Andai saja kita mampu mengeksekusi 4 layered ostinato dalam 2 time signature yang berbeda, lalu apakah pantas kita peragakan pada lagu-lagu acara wedding?
ringo starr
Ringo Starr
Teknik-teknik dasar memang diperlukan. Apa jadinya seorang drummer yang tidak tahu double-stroke?? Namun patut diingat, teknik hanyalah alat. Alat-alat yang dapat membantu mengeksekusi ide-ide yang ada dikepala menjadi kenyataan. Tapi ibarat memegang sebuah palu, kita bisa membangun rumah atau malah menghancurkannya. Begitu pula dengan teknik. Bersiaplah menghadapi kenyataan, bahwa drummer-drummer yang iconic tidak selalu drummer berteknik tinggi. Ringgo Star-the beatles & Bimbim Slank, saudara-saudara? Coba dengarkan Ringgo di “ticket to ride“ dan Bimbim di “Balikin”. That’s what I called iconic drumming. Kadang-kadang less is more itu benar adanya.
Maka pastikan teknik yang kita miliki menjadi alat yang membantu kita membangun lagu, bukan menghancurkannya. Sesekali boleh-lah memberi ruang khusus untuk menunjukkan apa yang kita bisa lakukan. Pilih timing & letak pada lagu yang pas, dan pastikan aransemen instrument lain mendukung jalannya “happy moment” itu. Umumnya struktur lagu yang umum adalah semakin mendekati akhir, semakin klimaks (sering dengar lagu-lagu yang drummernya menyelipkan beberapa fill-in teknikal diakhir-akhir lagu? Yeah, me too..!).
Namun ingat, bagian pamer skill hanyalah kosmetik bagi lagu yang kita bawakan. 90% audience bukanlah drummer, dan mereka tidak mengerti bagian mana yang sulit dilakukan. Bahkan drummer-drummer pada genre musik progresif atau metal sekalipun tidak serta merta membabat seluruh not yang ada. Perhatikan misalnya Mike Portnoy dalam lagu “Take The Time” (DT), Gavin Harrison dalam “Time Flies” (porcupine tree), bahkan seorang Derek Rhoddy pun tidak melulu membawakan lagu-lagunya seperti senapan mesin.
Beda halnya dalam klinik, coaching maupun jam session. Pada situasi-situasi ini sudah seharusnya para musisi menampilkan apa yang mampu mereka lakukan, karena audience memang sudah tersetting untuk menyaksikan kebolehan para performer.
Jadilah drummer mahal, pilihlah moment-moment yang pas untuk “tampil kedepan”. Jangan mengumbar semua yang kita punya dalam satu kesempatan.. Sesuatu yang spesial menjadi tidak menarik lagi ketika terlalu sering dijumpai.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya.